Minggu, 27 Februari 2011

Dampak Hantaman Meteor

Kemarin sempat ada berita kalau sebuah rumah di Jakarta hancur karena diterjang meteor. Yang mengesankan dari berita ini bagi saya justru adalah judulnya.

Di televisi tertulis: yang jatuh di Jakarta adalah Yupiter. Entah ini salah ketik atau yang mengetiknya tidak mengerti, tapi hal tersebut bagi saya mencerminkan betapa awamnya kita dengan sains.
Yupiter adalah sebuah planet raksasa, jauh lebih besar dari Bumi. Karenanya mustahil bagi Yupiter untuk jatuh di bumi, sama halnya mustahilnya memasukkan gajah kedalam telur ayam.  Anyway, Saya tertarik untuk mempelajari fisika dibalik peristiwa tersebut. Dan untungnya pengetahuan kita mengenai hantaman meteor secara kuantitatif cukup dalam, sehingga saya bisa memperoleh beberapa paper ilmiah yang menjelaskannya secara sangat mendalam.
Benda luar angkasa yang menghantam Bumi bisa berbentuk komet (bola es), asteroid (batu raksasa) atau meteor (batu kecil). Pembahasan berikut berlaku pada ketiganya namun meteor akan dipakai sebagai wakilnya, karena ia yang paling sering masuk ke Bumi.

Masuk ke Atmosfer Bumi

Tumbukan benda luar angkasa (meteor, asteroid, komet) ke Bumi jelas  di awali dengan masuknya benda tersebut ke atmosfer atas. Saat masuk, kecepatannya berada antara 11 hingga 72 kilometer per detik. Sudut masuknya juga beragam. Mulai dari samping (menyenggol) atau tegak lurus (menusuk) Bumi.  Yang paling mungkin adalah sudut tumbuk 45 derajat.
Tercelupnya meteor ke dalam atmosfer akan memperlambat gerakannya. Benda yang kecil akan sepenuhnya hancur karena gesekan dengan atmosfer sehingga tidak dapat menginjak tanah. Benda yang cukup besar akan mampu menerobos hingga menghantam permukaan Bumi dan menghasilkan kawah besar disertai beberapa proses yang mempengaruhi lingkungan lokal, regional bahkan global.
Pengaruh lingkungan yang dihasilkan tumbukan terkait erat dengan Energi dari meteor tersebut. Dan kita telah belajar di SMP kalau Energi ini tentulah energi kinetik dan karenanya tergantung pada kecepatan dan massa dari meteor tersebut. Bila meteor tersebut bulat, maka massa tergantung pada kepadatannya dan ukuran diameternya. Semakin cepat dan semakin besar meteor tersebut akibatnya energinya semakin tinggi dan dampaknya semakin parah. Untungnya semakin besar energi yang dimiliki meteor, semakin langka ia menabrak Bumi.
Dalam separuh perjalanannya dalam atmosfer, meteor mendapatkan geseran (drag) atmosfer yang bisa menghabisi seluruh meteor bila ukurannya kecil. Kecepatannya melambat seiring bertambah padatnya atmosfer. Tekanan stagnasi di ujung depan (wajah) meteor akan meningkat dan berusaha mengkompres meteor dari depan. Sementara itu tekanan di bagian ekor justru tidak ada sama sekali. Pada gilirannya, tekanan ini melebihi kekuatan dari meteor dan meteor mulai pecah. Bila diperhatikan baik-baik, kita mungkin melihat meteor waktu malam meletup beberapa kali dalam trayeknya. Letupan ini merupakan tahapan pelepasan satu demi satu tubuh meteor mulai dari yang paling lemah. Bagian meteor yang paling kuat dan berhasil jatuh ke tanah (meteorit) terlihat 10 kali lebih lemah daripada saat ia pecah. Saat ini masih misteri mengapa kekuatan ini tidak sama.
Jadi pada awalnya hanya ada satu meteor besar di luar atmosfer Bumi. Begitu masuk ke Atmosfer, ia berubah menjadi rombongan jemaah meteor kecil. Yang paling lemah di belakang, yang paling kuat di depan. Semakin dekat ke permukaan mereka semakin ramai. Walau begitu ukuran mereka secara total masih kurang dari ukuran awalnya, karena sebagian materi habis dan energinya juga terlepas di udara. Ada dua jenis gerombolan meteor ini, satu yang anggotanya terpencar seperti terompet bunga kembang sepatu. Tipe kedua adalah gerombolan yang terfokus ke satu titik seperti alas kerucut.
Mendekati bumi, meteor terbesar dalam rombongan ini akan mengirimkan gelombang kejutnya ke permukaan tanah. Gelombang ini adalah daerah di depan meteor dimana terjadi dekompresi antara meteor dan atmosfer. Gelombang kejut ini berlapis. Bagian terdepannya akan menghantam permukaan bumi dan dipantulkan kembali. Akibatnya, gelombang pantul ini bertemu dengan gelombang lapis kedua yang menyongsongnya. Terjadilah suara letupan yang sangat nyaring.

Menyentuh Permukaan

Jatuh di Darat

Kawah

Bila meteor berhasil tiba di permukaan Bumi, maka meteor tersebut akan membentuk kawah. Besarnya (diameter dan kedalaman) kawah tergantung pada kepadatan permukaan yang dihantamnya. Kawah yang dibentuk oleh meteor di batuan lebih kecil dari kawah yang dibentuk meteor yang sama jika ia jatuh di air. Tentu saja kawah yang terbentuk di air akan segera lenyap sambil mengirimkan energinya dalam bentuk gelombang air ke segala arah.
Kawah meteor dengan kawah gunung berapi beda. Kawah meteor memiliki tanda-tanda bekas mengalami tekanan sangat tinggi. Batuan di cekungan kawah yang besar akan membentuk lapisan lelehan (yang terjadi karena batuan digencet dengan sangat cepat dan kuat). Pada kawah yang lebih kecil, lelehan yang terbentuk bercampur dengan bresia.

Bola Api

Kompresi kuat di permukaan bumi yang ditimpa pada saat tumbukan meningkatkan suhu dan tekanan secara drastis di sekitar lokasi jatuhnya meteor. Bila meteor jatuh dengan kecepatan lebih dari 12 km per detik, tekanan kejut cukup besar untuk mencairkan seluruh meteor dan permukaan yang ditimpa. Bila kecepatan lebih dari 15 km per detik, sebagian bahkan menguap. Uap yang terjadi pada tekanan dan suhu sangat tinggi akan mengembang dengan cepat dan inilah bola api yang muncul saat terjadi tumbukan meteor dengan tanah.
Ukuran bola api ini tergantung energi tumbukan tersebut. Semakin besar energi tumbukan, semakin besar bola apinya. Bahan-bahan dapat terbakar bila terpaparkan oleh bola api ini. Bila anda berada dalam bola api ini, yang pertama kali terbakar adalah kulit anda, bukannya pakaian anda. Malahan, pakaian merupakan bahan yang paling sulit terbakar. Urutan dari yang pertama terbakar adalah tubuh manusia,  pohon, kertas, rumput, papan dan terakhir pakaian.

Gempa

Selain di udara, dampak tumbukan terjadi juga di tanah. Gelombang kejut yang dihasilkan oleh tumbukan menjalar dalam bentuk gelombang ke segara arah dari lokasi tumbukan. Tentunya semakin jauh energinya semakin kecil.

Lontaran

Saat penggalian kawah, material yang pada awalnya berada di dekat lokasi tumbukan akan terlontar secara parabolik menjauhi lokasi tumbukan, atau semata terseret saat terbentuknya kawah dan  menjadi bagian bibir kawah.

Letupan

Bila gelombang kejut di tanah menghasilkan gempa, di laut menghasilkan tsunami, maka di udara menghasilkan letupan. Letupan suara dari tumbukan 1 kiloton mampu meruntuhkan jembatan layang bila jaraknya 133 meter dari lokasi kejadian. Gedung bertingkat dalam radius 400 meter akan rubuh sementara bagi mereka yang berada pada radius 1.1 km, dampaknya adalah pecahnya kaca jendela.

Jatuh di Air

Tumbukan meteor justru dua kali lebih sering terjadi di air daripada di darat. Hal ini terutama karena planet bumi sendiri 2/3 nya adalah lautan. Kawah juga dapat terbentuk di dasar lautan tepat dilokasi tumbukan. Kawah ini tentunya lebih kecil daripada kawah yang mungkin terbentuk oleh meteor yang sama di darat. Hal ini karena sebelum mencapai dasar laut, meteor akan diperlambat sekali lagi oleh lapisan air dan perlambatan ini tergantung pada seberapa dalam air tersebut.
Bola api dan letupan yang muncul tidak berbeda dengan yang terjadi di darat. Air tidak berpengaruh pada dua dampak ini. Walau begitu, gempa akan lebih kecil dan semakin kecil bila air tersebut dalam.
Dua tipe jatuhnya meteor ke bumi, tipe kembang dan tipe sapu
Ada dampak lain yang unik bila meteor jatuh di air, yaitu tsunami. Sayangnya, pengetahuan kita mengenai bagaimana mekanisme terjadinya tsunami yang terbentuk oleh tumbukan meteor masih belum cukup. Akibatnya tidak jelas bagaimana dampak tsunami tersebut bagi masyarakat di pinggir pantai. Di satu pihak, ada ilmuan yang berpendapat tsunami tersebut akan lebih tinggi dari kedalaman air yang dihantam meteor itu sendiri. Di pihak lain, ada juga ilmuan yang berpendapat kalau tumbukan demikian justru membuka celah di dasar laut sehingga gelombang tsunami teredam (efek Van Dorn) dan tidak menghasilkan bahaya bagi penduduk di pantai.

Simulasi

Mari kita jatuhkan meteor raksasa di kota Bandung. Kita sendiri tinggal di Jakarta. Pembaca yang tinggal di Bandung bisa membayangkan mengungsi ke Jakarta sebentar sambil melihat meteor jatuh di Bandung.  Jangan khawatir kita akan membuat tiga kota Bandung. Dan tiga-tiganya akan kita jatuhi meteor dengan kecepatan hantam yang sama, yaitu 20 km/detik dan sudut masuknya juga sama yaitu 45 derajat.
Skenario 1 : Meteor sedang
Disini kita menggunakan meteor yang pernah menciptakan kawah Barringer di Arizona. Meteor ini memiliki diameter 40 meter  dan merupakan asteroid besi berkepadatan 8 ton per meter kubik. Ia akan jatuh di target endapan berkepadatan 2.5 ton/meter kubik di Bandung, katakanlah Cibiru
Skenario 2 : Meteor Besar
Meteor yang kita gunakan berdiameter 1.75 km. Tersusun dari batu dengan kepadatan 2.7 ton/meter kubik. Target adalah kristalin berkepadatan 2.75 ton/meter kubik di Bandung, mungkin Kopo. Meteor ini adalah meteor yang menyebabkan terbentuknya kawah Reis di Jerman.
Skenario 3: Meteor Raksasa
Ini yang memusnahkan dinosaurus di masa lalu. Diameternya 18 km. Targetnya juga kristalin. Katakanlah jatuhnya di Dago.
Tabel berikut akan menunjukkan dampak ketiga skenario pada kita yang mengungsi di Jakarta. Berdasarkan simulasi yang dijelaskan dalam Collins et al, 2005. Btw I love Bandung koq
Ukuran Meteor (km) 0.04 (besi) 1.75 18
Persentase berkurangnya kecepatan saat memasuki atmosfer 50 Tidak berkurang Tidak berkurang
Energi tumbukan (Joule) 1.3 x 1016 1.5 x 1021 1.65 x 1024
Energi tumbukan (Megaton) 3.2 3.6 x 105 3.9 x 108
Selang kejadian (tahun untuk planet Bumi) 1000 2.1 juta 460 juta
Diameter kawah (km) 1.2 (sederhana) 23.7 (kompleks) 186 (kompleks)
Radius bola api (km) Tidak ada bola api karena kecepatan tumbuk yang rendah 23 236
Waktu radiasi setelah tumbukan (detik) Tidak ada bola api 1.2 Di dalam bola api
Paparan panas (MJ/m2) Tidak ada bola api 14.8 Di dalam bola api
Kerusakan akibat radiasi panas Tidak ada bola api Luka bakar tingkat tiga (parah); banyak kebakaran Di dalam bola api, semua terpanggang
Waktu kedatangan gempa (detik) 40 40 40
Kekuatan Gempa (skala Richter) 4.9 8.3 10.4
Kekuatan Gempa (skala Mercalli) I – III VII – VIII X – XI
Waktu kedatangan awan batu (detik) Debu diblokir oleh atmosfer 206 206
Ketebalan awan batu (meter) Tidak ada 0.09 137
Diameter batu (cm) Tidak ada 2.4 Di dalam bola api
Waktu kedatangan letupan (detik) 606 606 606
Tekanan letupan puncak (bar) 0.004 0.80 77
Kecepatan angin maksimum (m/s) 0.96 145 2220
Kerusakan akibat letupan Tidak ada Bangunan kayu dan yang tidak kokoh runtuh; jendela kaca pecah; 90% pohon tumbang Hampir semua bangunan dan jembatan roboh; kerusakan dan kekacauan kendaraan; 90% pohon tumbang
Saya sudah berusaha menjauhkan diri dari godaan matematika dan rumus disini. Tapi bila anda tertarik ingin mempelajari rumus-rumusnya sendiri, anda bisa membaca artikel referensinya:
1.       Gareth S. COLLINS, H. Jay MELOSH, dan Robert A. MARCUS: Earth Impact Effects Program: A Web-based computer program for calculating the regional environmental consequences of a meteoroid impact on Earth. Meteoritics & Planetary Science 40, Nr 6, 817–840 (2005)
2. Dan bila anda bertanya : Bagaimana Kalau bukan Bandung? Anda bisa mencoba sendiri simulasinya di : Earth Impact Effects Program

Tidur Dapat Menguatkan Memori Anda

"Tidur juga tampaknya melakukan sesuatu yang menurut saya jauh lebih menarik, yaitu melakukan pengorganisasian ulang dan restrukturisasi memori."

Sebagai manusia, kita menghabiskan sekitar sepertiga hidup kita untuk tidur. Jadi harus ada poin untuk hal itu, bukan? Para ilmuwan telah menemukan bahwa tidur membantu mengkonsolidasikan memori, memperbaikinya di otak sehingga kita dapat memanfaatkannya nanti. Saat ini, penelitian terbaru menunjukkan bahwa tidur juga tampaknya mengorganisasi ulang memori, memilih rincian emosional dan mengkonfigurasi ulang memori untuk membantu Anda menghasilkan ide-ide baru dan kreatif, demikian menurut penulis artikel di Current Directions in Psychological Science, sebuah jurnal Association for Psychological Science.

“Tidur membuat memori menjadi lebih kuat,” kata Jessica D. Payne dari Universitas Notre Dame, yang menulis penelaahannya dengan Elizabeth A. Kensinger dari Boston College. “Tidur juga tampaknya melakukan sesuatu yang menurut saya jauh lebih menarik, yaitu melakukan pengorganisasian ulang dan restrukturisasi memori.”

Payne beserta Kensinger mempelajari apa yang terjadi pada memori selama tidur, dan mereka menemukan bahwa seseorang cenderung untuk bertahan pada bagian memori yang paling emosional. Misalnya, jika seseorang ditunjukkan adegan dengan objek emosional, seperti mobil rusak, pada latar depan, mereka lebih mungkin untuk mengingat objek emosional daripada, katakanlah, pohon-pohon palem pada latar belakangnya, terutama jika ini diuji setelah tidur malam. Mereka juga mengukur aktivitas otak selama tidur dan menemukan bahwa daerah otak terlibat dengan konsolidasi emosi dan memori yang aktif.
“Dalam masyarakat kita yang serba cepat, salah satu hal pertama yang diabaikan adalah tidur kita,” kata Payne. “Saya rasa itu didasarkan pada kesalahpahaman yang mendalam bahwa otak tidur tidak melakukan apa-apa.” Otak adalah sibuk. Tidur bukan hanya mengkonsolidasikan memori, tapi juga mengorganisir mereka dan memilih informasi yang paling menonjol. Dia menduga bahwa tidur pun memungkinkan orang untuk menghadirkan kreativitas dan ide-ide baru.

Payne telah melakukan penelitian  terhadap pokok masalahnya. “Saya memberi diriku kesempatan tidur selama delapan jam setiap malam. Saya tidak pernah menggunakannya untuk melakukan itu – sampai akhirnya saya melihat data saya,” katanya. Orang-orang yang mementingkan kesibukan dan meremehkan tidur sama saja dengan mengorbankan kemampuan berpikir otak mereka. “Kita bisa bekerja dengan mengurangi tidur, tetapi tidur memiliki efek mendalam pada kemampuan kognitif kita.”

Persamaan Manusia Dengan Kecoa

Persamaan Manusia dengan Kecoa.

Saat kita mendapati kecoak tergesa-gesa melarikan diri ke sudut yang gelap ketika kita menyalakan lampu, yang kita rasakan umumnya adalah perasaan jijik, bukan rasa akrab.

Akan tetapi, dari penelitian terbaru terungkap bahwa sebagian besar manusia ternyata memiliki perilaku mendasar yang sama dengan makhluk menjijikkan itu, yakni lebih menggunakan tangan kanan.

Pada penelitian, seperti dikutip dari ScienceMag, 12 Desember 2010, peneliti melepaskan kecoak pada tabung berbentuk Y. Tabung itu sebelumnya sudah diberi aroma vanilla atau ethanol untuk menarik serangga itu melewati percabangan. Peneliti kemudian mencatat arah mana yang diambil oleh kecoak.

Ternyata, 57 persen kecoak dengan antena lengkap lebih memilih mengambil arah ke kanan. Pemilihan arah kanan ini juga tidak berubah meskipun peneliti memotong salah satu antena sensitif kecoak yang berguna sebagai indra peraba dan penciuman.

Temuan yang akan dipublikasikan pada Journal of Insect Behaviour edisi mendatang ini menambah bukti bahwa bahkan otak berukuran terkecil sekalipun memiliki preferensi terhadap arah.

Menurut peneliti, penemuan ini juga bisa dimanfaatkan oleh para biolog yang tengah berusaha mencari cara untuk mengontrol kecoak baik untuk kebutuhan misi penyelamatan saat bencana, ataupun untuk mengontrol hama.

10 Diktator Paling Terkenal

1. RAMSES II / FIR’AUN (MESIR KUNO):

Untuk nomor satu, mengambil dari dua kitab suci (Al Quran dan Al Kitab). Memang sosok Firaun sangat special bagi siapapun. Terlebih kalau menyangkut keangkuhannya semasa era Nabi Musa AS. Bahkan ia dengan sombongnya mengaku sebagai Tuhan yang juga merupakan keturunan langsung dari Dewa Matahari. Apapun klaimnya tentang diri sendiri, Firaun akhirnya malah tewas tenggelam saat mengejar Nabi Musa AS bersama bala tentaranya di laut merah. Jasadnya kemudian diselamatkan oleh Tuhan YME, sesuai bunyi dalam ayat Al Quran, surat Yunus ayat 90 yang berbunyi: “Pada hari ini kami selamatkan badanmu, supaya kamu bisa jadi pelajaran bagi orang-orang sesudahmu di masa mendatang.”
 
2. ADOLF HITLER (JERMAN):
 

Salah satu sosok special sekaligus paling banyak diminati oleh masyarakat dunia. Lahir dari ayah seorang Yahudi, dimana setelah dewasa ia bertekad untuk memusnahkan bangsa Yahudi di Jerman melalui partai Nazi-nya. Namun setelah ia terjebak dan mendekati kekalahan, akhirnya ia memutuskan untuk bunuh diri bersama istrinya di sebuah ruang bawah tanah.







 3. MEGATRON / GALVATRON (DECEPTICONS):

Yang ini kayanya sedikit lelucon ya?tapi tidak, ini merupakan satu-satunya diktator fiksi yang masuk dalam daftar. Majalah Wizard menempatkan ia sebagai diktator legendaris dunia di posisi 68. Segala kejahatannya akan sangat mengacaukan dan menyengsarakan rakyat seluruh dunia, jika seandainya ia ada di alam nyata. Syukurlah, ia cuma ada di dongeng.

4. SADDAM HUSSEIN (IRAK):

Mengambil referensi dari buku Sejarah Islam Dunia. Dalam buku tersebut, mungkin Saddam Hussein adalah seorang kepala negara Muslim yang suka membunuh rakyatnya sendiri. Perseteruan abadinya dengan Ayatollah Khomeini dari Iran di awal 1980-an hingga memunculkan krisis minyak dan Perang Teluk akibat ulahnya sendiri. Hancur lebur di 2003 setelah digempur pasukan PBB yang berada dibawah komando Amerika Serikat dan Arab Saudi, hingga akhirnya ia dieksekusi mati pada Idul Adha 2005.





5. BENITO MUSOLINI (ITALIA):



Inilah Italiano yang sukses lewat paham Fasisme-nya di Italia dan beberapa negara sahabatnya seperti Austria saat PD II lalu. Bersekongkol dengan Adolf Hitler, nyaris menundukan seluruh Eropa sebelum akhirnya dikalahkan oleh pasukan AS, hingga akhirnya Italia malah berbalik mendukung blok sekutu dan mengkhianati Jerman.






6. SLOBODAN MILOSEVIC (YUGOSLAVIA):




Diktator kejam asal Serbia ini telah membantai jutaan warga Muslim Kosovo. Ia juga sempat membumi hanguskan Bosnia Herzegovina dan membuat beberapa kejahatan internasional. Akhirnya ia dihukum mati oleh pengadilan internasional, dan menjadi catatan kelam bagi orang Yugoslavia ini.








7. SOEHARTO (INDONESIA):






Memang di akui punya nilai lebih untuk mantan presiden RI kedua ini. Namun ketika era Soeharto berkuasa di Indonesia, semua unsur kebebasan sangat dibatasi oleh pria yang mengklaim diri sebagai Bapak Pembangunan ini. Bahkan parpol saja hanya dibatasi tiga buah, pers dilarang berbuat banyak, juga berbagai penculikan kepada para aktivis kebenaran, jika ada yang berani melawannya. Wafat di usia 86 tahun pada 27 Januari 2008 lalu.

8. JOSEPH STALIN (UNI SOVIET):


Pakar komunis Uni Soviet ini sukses membinasakan jutaan orang tidak berdosa demi penyatuan menjadi sebuah negara komunis super power bernama USSR. Sayangnya setelah ia wafat, cita-citanya yaitu membuat dunia menjadi komunis ini tidak kesampaian. USSR bubar di akhir 1990, dan kemudian warisannya hanya bisa dinikmati sekarang dengan nama Rusia.






9. HERMAN WILLEM DAENDELS (HINDIA BELANDA):


Inilah gubernur jenderal Belanda paling bengis ketika memerintah di Indonesia. Mengorbankan rakyat jelata demi pembangunan jalan raya pos Anyer-Panarukan yang kini kita bisa nikmati kalau pulang mudik ke kampung halaman. Ironisnya, mungkin ia jugalah yang mengajarkan korupsi untuk bangsa Indonesia. Ia rakus akan uang, sehingga proyek pembangunan tersebut malah tersendat, dan kemudian dipanggil pulang ke Belanda dan digantikan oleh gubernur jenderal Janssens.







10. KAISAR HIROHITO (JEPANG):

Bagi sebagian orang, ia adalah aktor utama keterlibatan Jepang dalam PD II. Namun justru karena ulah ia sendiri, Jepang harus rela kehilangan dua kota, Hiroshima dan Nagasaki ketika di bom atom oleh sekutu. Akhirnya ia menyerah hanya beberapa hari sebelum Indonesia merdeka.

Nah semua diktator diatas bisa menjadi pelajaran sejarah berharga bagi kita semua agar tidak mengikuti tindakannya yang jauh dari unsur perdamaian.



Zarmina, Planet 'Kembaran' Bumi


Kapal Enterprise itu berputar. Mengitari planet jingga yang diselimuti awan tipis. Nama planet itu Fotialla. Setelah agak dekat, Kapten James Kirk turun ke permukaan. Sang komandan meluncur dengan teknologi teleportasi. Sementara, kemudi kapal diambil alih Mr Spock.

Yang mereka tahu, Fotialla atau planet M-113, adalah planet tua dengan peradaban yang telah mati. Faktanya tidak. Mereka diserang oleh alien buruk rupa yang mampu bersalin wajah seperti manusia. Bahkan alien menyelusup ke dalam Enterprise dan menewaskan beberapa kru kapal.

Ini bukan kisah nyata, melainkan salah satu adegan Star Trek dalam episode 'The Man Trap'. Semua kejadian fiksi itu digambarkan terjadi tahun 1513.1. Di skenarionya, Fotialla dikategorikan sebagai Planet kelas-M. Planet jenis ini memiliki atmosfer dengan kandungan oksigen, nitrogen, dan air yang berlimpah.

Dalam dunia nyata, klasifikasi planet kelas-M itu mirip dengan terminologi ilmiah ‘Planet Goldilock.’ Para ahli meramalkan, di planet inilah, manusia suatu saat bisa tinggal.

Akhir September 2010, sekawanan pakar pemburu planet baru, menemukan salah satu planet goldilock. Planet baru itu kemudian diberi nama Gliese 581g.

Tim pemburu yang menemukan Gliese 581g, itu adalah Steven Vogt dari University of California (UC) Santa Cruz, Paul Butler dari Carnegie Institution, Eugenio River dari UCSC, Nader Hagahighipour dari University of Hawaii, Manoa, serta Gregory Henry dan Michael Williamson, dari Tennessee State University.

Planet 581g ini terletak di konstelasi Libra, dalam sistem tata surya bintang kerdil merah (Red Dwarf). Bintang kerdil berwarna merah itu dikatalogkan astronom Jerman Wilhem Gliese, pada tahun 1957. Guna menghormat sang penemu, bintang kerdil merah yang menyerupai matahari itu kemudian diberi nama Gliese 581.

Gliese 581 memiliki sejumlah planet yang mengitarinya, yang kemudian diberi nama Gliese 581 dengan diimbuhi dengan abjad di belakangnya sebagai pembeda.

Planet yang paling dekat dengan bintang induk Gliese 581 diberi nama Gliese 581e, disusul Gliese 581b, dan Gliese 581c. Planet yang berada di posisi keempat adalah planet yang baru ditemukan, Gliese 581g. Dua planet di belakangnya diberi nama Gliese 581d, dan yang terjauh Gliese 581f.

Namun yang kini paling menarik perhatian adalah Gliese 581g. Sebab planet baru itu sangat mirip dengan kondisi bumi.

Steven Vogt, penemu planet itu, kurang sreg dengan nama Gliese 581g. Planet baru ini, katanya, "terlalu cantik untuk diberi nama Gliese 581g." Vogt lebih suka menamainya Zarmina, nama istri Vogt yang tinggal di California.

Mengenal Zarmina Lebih Dekat

Planet ini mirip dengan bumi. Ukurannya lebih besar, sekitar 20 hingga 50 persen lebih besar dari bumi. “Planet ini bisa menampung lebih banyak real estate daripada bumi,” kata Vogt setengah bercanda. Dengan ukuran sebesar itu, Zarmina tentu saja bisa mampu menampung lebih banyak mahluk hidup, termasuk manusia.

Bagaimana keadaan di sana? Zarmina ini memiliki massa 3 hingga 4 kali lebih besar dari massa bumi. Gravitasi di permukaannya juga lebih besar, sekitar 1 hingga 1,5 lebih besar dari gravitasi bumi. Artinya, kalau kalau di bumi bobot Anda 70kg, maka di Zarmina akan melar hingga sekitar 100kg.

Kekuatan gravitasi yang lebih besar itu, membuat Zarmina mampu menahan lapisan atmosfer di permukaannya. Atmosfir memang sangat penting, terutama untuk menjaga tekanan air, agar tetap bisa berwujud cair.

“Dari data yang kami kumpulkan planet ini berada di jarak yang tepat untuk menemukan keberadaan air, dan massa planet ini juga tepat untuk keberadaan atmosfir,” kata Paul Butler, peneliti dari Carnegie Institution of Washington, yang membantu Vogt. Dengan posisi seperti itu, Zarmina mungkin saja bisa dihuni manusia.

Ahli Riset Astronomi Astrofisika dari LAPAN, Profesor Dr. Thomas Djamaludin, menegaskan bahwa setidaknya ada tiga syarat utama sebuah planet bisa dihuni. Yakni sumber panas (matahari), air dan kehidupan organik. Dari indikasi yang ditemukan para ahli, Zarmina sudah memenuhi dua dari tiga syarat tadi.

Jarak Zarmina dengan matahari ( Gliese 581) sekitar 0,15 satuan astronomi (SA). Dan 1 satuan SA setara dengan jarak bumi dengan matahari, atau sekitar 150 juta km.

Artinya, jarak Zarmina dengan mataharinya (Gliese 581) 7 kali lebih dekat daripada jarak bumi ke matahari. Bila bumi memiliki revolusi selama 364 hari, Zarmina hanya memerlukan 37 hari guna menuntaskan sekali putaran di orbitnya.

Karena Gliese 581 jauh lebih kecil dari ukuran matahari yang dikitari bumi, bintang itu tak akan sepanas matahari. Oleh karenanya, suhu rata-rata permukaan Zarmina, diperkirakan berkisar antara -31 hingga -12 derajat Celsius.

Namun temperatur aktual planet ini cukup ekstrim. Bisa sangat panas. Bisa pula sangat dingin. Menurut Vogt, di antara kawasan panas dan dingin, terdapat wilayah terminator.

Pada wilayah terminator yang dilewati garis khatulistiwa, suhunya terasa hangat, seperti di Meksiko atau Ekuador, di mana penghuni di sana masih cukup nyaman mengenakan kaus berlengan.

Di wilayah yang panas, angin akan bertiup dengan kecepatan 30-40 mil per jam. Sementara di tempat yang dingin, angin berhembus dengan kecepatan hingga 10 mil per jam.

Uniknya, lantaran letaknya cukup dekat dengan bintang induk, Zarmina sama sekali tidak melakukan rotasi seperti bumi. Untuk mempertahankan posisinya dari tarikan gravitasi matahari (Gliese 581), posisi Zarmina terkunci.

Permukaan yang menghadap matahari akan tetap mendapat cahaya dan panas, sementara permukaan sebelah belakang akan gelap dan dingin sepanjang masa. Oleh karenanya, di planet itu tidak ada siang dan malam. Bagian yang menghadapi matahari selalu siang dan bagian sebaliknya, malam selalu.



Sejak 11 Tahun Lalu

Penemuan ini adalah hasil jerih payah Steven Vogt dan timnya, yang mengawali penelitian yang disponsori National Science Foundation dan NASA, sejak 11 tahun lalu.

Vogt, adalah Profesor astronomi dan astrofisika yang telah melakukan observasi di berbagai riset UCSC dan University of California Observatories, sejak 1978. Vogt adalah orang yang mendesain spektrometer HIRES, yang digunakan untuk mengukur kecepatan radial sebuah bintang.

Menurut Kepala Observatorium Boscha Lembang, Hakim L Malasan, Vogt adalah salah satu tokoh pionir dalam penemuan planet yang layak huni, selain Prof Michel Mayor dan Didier Queloz yang pada 1995 menemukan planet ekstrasolar (planet-planet di luar tata surya) pertama, di sistem bintang 51 Pegasi.

Penemuan Zarmina sendiri disandarkan pada penelitian-penelitian di Observatorium WM Keck di Mauna Kea, Hawaii, yang dikombinasikan dengan data-data dari Observatorium Geneva Swiss, yang sebelumnya sudah menemukan empat planet Gliese lain.

Ini memang seperti berada di perbatasan antara fiksi dan kenyataan. Para peneliti sendiri tak pernah melihat langsung planet Zarmina melalui teleskop, karena teleskop hanya bisa melihat cahaya dari bintang induk Gliese 581.

Mereka hanya bisa menganalisa adanya planet-planet - termasuk Zarmina, dengan menggunakan spektrometer yang mampu mengukur kecepatan radial bintang Gliese 581.

Gaya tarik menarik antara bintang Gliese 581 dengan Zarmina, menyebabkan bintang induk mengalami pergerakan dan berputar pada orbit yang kecil. Dengan mengamati kecepatan radial itulah, kemudian planet Zarmina terdeteksi dan dapat diperkirakan massa dan orbitnya.

Penemuan Zarmina sendiri dicapai melalui perdebatan dan kompetisi yang cukup seru di kalangan para peneliti. Untuk mengumpulkan data-data, setiap tahun Tim Vogt hanya memiliki 15 hari untuk menggunakan teleskop, yang diantre oleh begitu banyak tim yang meriset berbagai obyek penelitian.

Tim Vogt sempat berkonflik dengan Observatorium Geneva, ketika mereka meminta data-data yang sangat penting. "Saya sempat mengatakan kepada pihak Swiss bahwa ini adalah kerja keras dan dan kita harus melewati tahapan di mana, 'Data kami lebih sempurna dan data Anda tidak, dan seterusnya, dan seterusnya,'" kata Vogt.

Untungnya, Vogt berhasil meyakinkan pihak Swiss untuk membagi data-data guna menuntaskan risetnya. "Saling membantu satu sama lain, adalah cara terbaik untuk menemukan kebenaran," ujarnya.



Planet Habitable Selanjutnya

Penemuan Vogt itu disanjung para ilmuwan ternama. Salah satunya adalah Sara Seager, pakar Eksoplanet (planet-planet di luar tata surya) dari MIT. “Penemuan ini sangat incremental dan monumental,” kata Sara.

Menurutnya, riset-riset yang dilakukannya telah menemukan beberapa planet yang lebih kecil dan letaknya dekat dengan zona yang bisa ditinggali manusia (habitable zone). Tapi, dia melanjutkan, “Ini adalah planet yang benar-benar berada di habitable zone.”

Disanjung begitu rupa, Vogt dan Butler tetap merendah. Penemuan ini, kata Vogt, bukanlah puncak dari pencapaian astronomi. Zarmina, katanya, cuma pemicu awal yang akan membawa ke berbagai penemuan planet-planet Goldilock berikutnya.

"Planet ini begitu dekat, dan kami menemukannya dengan cukup singkat. Boleh jadi, kami akan menemukan yang seperti ini lagi," kata Vogt.

Di luar Zarmina, diperkirakan masih ada lebih dari 400 planet ekstrasolar yang menunggu ditemukan. Namun, seperti kata Profesor Thomas Djamaluddin, penemuan planet-planet habitable saat ini lebih pada tujuan penemuan terhadap kemungkinan adanya kehidupan mahluk cerdas lain selain manusia.

Sementara untuk tujuan untuk membangun koloni manusia di planet tersebut, masih belum terpikirkan. “Itu masih lebih mirip dengan cerita science fiction,” kata Djamaluddin. Sebab, untuk mencapai planet Zarmina yang jauhnya sekitar 20 tahun cahaya (sekitar 200 triliun km), butuh waktu yang sangat lama.

Menurut Vogt, sebuah pesawat luar angkasa berkecepatan sepersepuluh kecepatan cahaya (kecepatan cahaya adalah 300 ribu km per detik), baru akan membawa manusia sampai ke planet itu dalam waktu 220 tahun.

Saat ini, mungkin hanya Kapten Kirk dengan USS Enterprise-nya yang bisa membawa manusia ke Zarmina. Kecepatan aman USS Enterprise yang mencapai 5 Warp (sekitar 100 kali kecepatan cahaya) secara teoritis bisa membelah jarak bumi ke Zarmina hanya dalam tempo kurang dari 2 jam.

Black Hole

Satu ledakan bintang pada 30 tahun yang lalu di dekat galaksi diduga menciptakan lubang hitam baru, demikian laporan para ahli astronomi, Senin.

Pengamatan yang dilakukan melalui sinar infra mengatakan supernova yang dijuluki SN 1979C merupakan lubang hitam yang sedang terbentuk, ujar sebuah regu ahli astronomi yang berasal dari Amerika Serikat dan Eropa.

"Jika perkiraan kami benar, itu merupakan contoh terdekat bagi pengamatan penciptaan sebuah lubang hitam," ujar seorang ahli Astrofisika dari Harvard-Smithsonian Center di Massachusetts, Daniel Patnaude, yang memimpin penelitian itu.

Seorang ahli astronomi amatir dari Maryland, Gus Johnson, menemukan supernova pada 1979 di tepi sebuah galaksi yang bernama M100, kemudian para ahli astronomi lain meneliti hal tersebut setelah penemuannya. Cahaya dan sinar infra dari pecahan telah memakan waktu selama 50 juta tahun untuk menuju ke bumi dengan kecepatan cahaya sebesar 300.000 kilometer per-detik atau sekitar 10 triliun kilometer per-tahunnya.

Pusat Pengamatan Sinar Infra Chandra milik NASA, Badan Antariksa Eropa XMM-Newton, dan Pusat Pengamatan Rosat milik Jerman telah menyaksikan bahwa itu memancarkan sumber sinar infra stabil yang terang.

Analisis sinar infra mendukung ide bahwa benda yang diamati merupakan lubang hitam dan itu juga akan menarik masuk benda yang jatuh dari sebuah supernova atau mungkin dari bintang kembar, ujar para ahli astronomi.

Para ilmuwan percaya bahwa lubang hitam dapat tercipta melalui beberapa cara yang dalam hal ini karena sebuah bintang yang berukuran sekitar 20 kali massa dari Matahari yang akan menjadi supernova dan kemudian meledak menjadi beberapa benda yang padat yang menghisap benda-benda di sekitarnya kedalam inti lubang hitam itu.

Out Sains

Ilmu pengetahuan telah berkembang sedemikian rupa dan manusia modern meyakini sains memiliki kekuatan untuk memberi penjelasan keberadaan semua hal di Bumi, maupun di alam semesta.

Namun, ternyata tak semua hal bisa dijelaskan secara ilmiah. Misalnya, sains belum bisa memberi jawaban memuaskan tentang proses pembentukan alam semesta, juga soal agama, apalagi menjangkau Tuhan.

Demikian juga dengan hal-hal supranatural dan berbagai hal misterius lain yang belum bisa dijelaskan. Ini mungkin disebabkan, metode ilmiah tak dapat diterapkan untuk mempelajari fenomena-fenomena itu. Berikut contoh 10 fenonema yang belum terjawab secara ilmiah.

1. Efek Placebo

Ini adalah teka-teki dalam dunia medis. Tentang bagaimana pikiran atau sugesti mempengaruhi kesehatan fisik dan memiliki kekuatan penyembuh.

Pasien bisa sembuh dari suatu penyakit karena meyakini ia mengonsumsi obat mujarab. Meski dokter hanya memberikan pil gula atau vitamin.

Namun, selama bertahun-tahun, efektifitas Placebo belum terukur. Dalam kacamata ilmu pengetahuan, metode ini tak bisa diandalkan.

2. Indra keenam

Lima indra, penglihatan, pendengaran, perasa, peraba, dan penciuman, membantu manusia untuk mengeksplorasi dunia. Namun, ada lagi satu indra yakni indra keenam, atau yang dikenal dengan sebutan intuisi atau firasat.

Intuisi adalah kemampuan untuk tahu dan mengerti sesuatu tanpa menggunakan pikiran logis dan analisis. Ini umum dimiliki hampir setiap orang, yang berbeda, tingkat ketajamannya.

Sebuah survei yang dilakukan pada para CEO tahun 2006 oleh PRWeek / Burson-Marsteller, 62 persen dari para CEO cenderung untuk membuat keputusan bisnis berdasarkan intuisi daripada pada analisis data.

Filsuf Cina kuno Lao Tsu bahkan mengatakan kekuatan intuisi akan melindungi manusia dari bahaya hingga akhir hidupnya. Bahkan Albert Einstein mengatakan, "Satu-satunya hal berharga yang nyata adalah intuisi."

Tapi darimana intuisi berasal? Belum ada jawaban pasti secara ilmiah. Studi kelenjar pineal dalam otak manusia mungkin mendekati jawaban atas misteri ini.

3. Pengalaman dekat dengan kematian

Banyak cerita tentang pengalaman dari orang-orang yang lolos dari kematian. Ada yang menyebut, seperti berjalan di terowongan gelap menuju ke titik terang, bertemu dengan orang yang dicintai, dan muncul perasaan tenang dan pasrah.

Yang paling diingat adalah pengalaman Dr George Rodonaia, yang pernah 'mati' pada 1976. Karena pengalaman itu, Rodonaia, yang ateis lantas ditahbiskan menjadi imam gereja ortodoks.

Dari mana pengalaman mati itu datang? Beberapa ilmuwan berspekulasi dengan menyebut bahwa itu adalah akibat dari halusinasi dari otak yang luka.

Tapi cedera otak tidak selalu terjadi pada orang yang mengalaminya, sehingga tidak ada teori ilmiah yang mampu menjelaskan secara ilmiah fenomena ini, juga mengapa pengalaman ini bisa mengubah hidup.

4. UFO

Unidentified Flying Object (UFO) adalah istilah yang diciptakan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat pada tahun 1952 untuk mengklasifikasikan benda-benda yang tidak dapat diidentifikasi di udara.

Dalam budaya populer, konsep UFO mewakili pesawat ruang angkasa yang berkaitan dengan mahluk luar angkasa (alien).

UFO telah dilaporkan juga disaksikan orang China kuni pada abad ke-11, lalu ada Kenneth Arnold, seorang pengusaha Amerika, melaporkan melihat sembilan obyek dengan cahaya terang terbang dekat Gunung Rainier di negara bagian Washington pada tahun 1947. Arnold menggambarkan obyek berbentuk "datar seperti loyang pie".

Di masa kini penampakan UFO kian banyak, namun belum ada penjelasan, benarkan ini fenomena nyata.

5. Deja vu

Berasal daro bahasa Prancis yang berarti 'sudah terlihat'. Ini adalah sensasi saat seseorang merasa pernah berada di suatu lokasi atau peristiwa tertentu -- meski yang dialaminya itu adalah untuk kali pertamanya.

Penelitian syaraf telah mencoba untuk menjelaskan fenomena ini dengan membahasakan sebagai: anomali memori, patologi otak, atau sebagai efek samping obat. Namun, tak ada jawaban pasti.

6. Hantu

Referensi hantu dalam sastra klasik oleh penulis seperti Homer dan Dante mengisyaratkan bahwa pengalaman manusia dengan fenomena paranormal berlangsung lama dan umum.

Hantu juga kerap muncul dalam budaya populer. Keberadaan hantu memiliki implikasi yang mendalam mengenai dimensi di luar dunia fisik kita dan kelangsungan jiwa manusia setelah kematian. Peneliti bekerja pada subjek ini berharap bahwa suatu hari misteri ini akan terpecahkan.

7. Hilang tanpa jejak

Ada kasus aneh di mana banyak orang telah menghilang tanpa jejak. Misalnya, pada 1937, pilot Amelia Earhart pilot dan navigator Frederick Noonan menghilang dengan pesawat Lockheed yang mereka terbangkan.

Saat mendekati Pulau Howland di Samudera Pasifik, keduanya mengirim pesan, mereka kehabisan bahan bakar. Komunikasi lantas terputus dan mereka hilang tanpa jejak.

Meski upaya investigasi maksimal dengan teknik modern dilakukan, jawaban kongkret tentang apa yang terjadi pada orang-orang yang hilang secara misterius ini belum terjawab.

8. Segitiga Bermuda

Segitiga Bermuda adalah garis imajiner yang menghubungkan Bermuda Miami, San Juan, Puerto Rico. Di lokasi itu, kapal dan pesawat terus menghilang.

Banyak cerita soal alat navigasi yang kacau, penampakan bola cahaya dari langit, kacaunya cuaca, dan dinding kabut nan aneg.

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan telah bekerja untuk menghilangkan prasangka misteri Segitiga Bermuda dengan mengatakan yang terjadi adalah fenomena wajar.

Namun, mereka yang pernah mengalami langsung anomali di Segitiga bermuda bersikukuh, yang terjadi di luar logika. Wilayah itu kerap dihubung-hubungkan hal aneh seperti lokasi kerajaan setan atau medan magnet dahsyat.

9. Bigfoot

Bigfoot merupakan salah satu makhluk yang paling legendaris dalam studi cryptozoology. Ia punya banyak nama alias: di Amerika Utara disebut Sasquatch, di wilayah Himalaya disebut Yeti, atau Yowie di Australia.

Pada tahun 1951, pendaki gunung Eric Shipton memoto jejak raksasa di pegunungan Himalaya. Foto itu mengejutkan dunia dan membuat kisah Bigfoot populer

Namun, karena kurangnya bukti fisik yang menguatkan keberadaan Bigfoot, ilmuwab konvensional tidak menerima klaim keberadaannya.

10. The Hum (Dengungan)

Fenomena suara dengungan frekuensi rendah terus-menerus telah dilaporkan di berbagai tempat di seluruh dunia, terutama di Amerika Serikat, Inggris, dan Eropa Utara.

Suara itu dikenal sebagai "Hum". Bagi yang bisa mendengarnya, suara sering digambarkan sebagai gemuruh dari mesin diesel dari kejauhan.

Tak jarang suara ini membuat sebagian orang stres dan terganggu kehidupan normalnya.

Badan-badan pemerintah di seluruh dunia telah menyelidiki sumber 'Hum'. Di Amerika Serikat, penyelidikan awal dimulai pada 1960-an.

Pada tahun 2003, Departemen Lingkungan, Pangan dan Urusan Pedesaan di Inggris menerbitkan sebuah laporan menganalisis dampak Hum. Namun, dari mana suara itu berasal, sampai kini belum diketahui.